Minggu, 13 Juli 2014

Hati Yang Bersyukur


Pernahkah anda merasakan hati yang bersyukur ? Hati yang bersyukur adalah rasa bangga terhadap apa yang kita miliki atau kita dapatkan. Kebanggaan itu adalah ucapan terimakasih yang tulus dari hati. Ia lahir dari lupuk hati yang dalam. 


Memiliki hati yang bersyukur itu hanya dimiliki oleh orang-orang yang tahu mengucap syukur pada Tuhan. Orag-orang yang percaya bahwa segala sesuatu itu berasal dari Tuhan dan akan diambil kembali oleh Tuhan. 
Seseorang yang hidupnya hanya membanding-bandingkan dengan orang lain dan selalu mengeluh atas apapun yang ia miliki, dimanapun ia tempati atau sering membayangkan dirinya menjadi seperti orang lain. barangkali ia menghayal dirinya seperti pemain bola, artis terkaya atau orang terkaya dunia adalah contoh manusia yang tidak memiliki hati yang bersyukur.
Pernahkah anda bayangkan manusia lain yang hidupnya lebih miskin dari anda ? Atau pernah anda melihat manusia lain yang tidak memiliki sebagian anggota tubuhnya ? Bayak manusia lain yang hidupnya kurang dari anda. Ada yang tidak punya penghasilan yang pasti. Mereka sebagian meninggal karena kekurangan gizi dan kelaparan. Adapula tidak memiliki orang tua seperti ada. Sebagian hidup dari mengemis dan mengamen. Sebagian tidak bisa sekolah karena kekuarangan biaya.
Kita menerima banyak segala anugerah dari Tuhan. Pemberian cuma-cuma. Tuhan berikan tanah yang subur. Mata air yang jernih dan bersih. Hutan yang luas. Lautan yang penuh dengan ikan. Gunung-gunung penuh dengan emas. Tuhan menyediakan makanan siap saji di hutan. Madu dan susu mengalir bagaikan air. Kita juga diberikan tubuh yang lengkap. Lengkap dengan kaki dan tangan. Bisa sekolah. Mendapatkan pekerjaan dan penghasilan yang layak.
Sekecil apapun, anugerah yang anda terima hari ini adalah pemberian cuma-cuma dari Tuhan. Terimalah dengan hati yang penuh syukur. Mengucap syukur juga untuk kegagalan.  Gagal itu tandanya belum saatnya atau bukan kebutuhan mendesak anda saat ini. Masih ada rencana terindah di balik kegagalan itu.
Mulai saat ini mengaucap syukurlah atas apa yang anda miliki. Masih ada orang di dunia ini tidak memiliki apapun seperti anda, tetapi anda orang beruntung karena anda memdapatkannya. Buanglah hati yang sombong. Hati yang rakus. Salam keadilan (Lakius peyon)

Sabtu, 12 Juli 2014

SENYUM WUJUD RASA KEADILAN



Orang di sekeliling kita memberikan senyuman yang tulus adalah impian semua orang. Tetapi senyum yang tulus tidak datang tiba-tiba. Merupakan buah dari sikap dan tindakan kita terhadap sesama. Ketika kita berbuat adil, tentu saja manusia lain di sekitar kita akan mengapresiasinya dengan berbagai cara. Salah satunya adalah melalui senyuman yang tulus.





Senyum yang tulus adalah alat ukur rasa keadilan. Semakin banyak orang bersenyum tulus, percayalah semakin banyak keadilan yang kita wujudkan. Keberhasilan itu bukan untuk kepuasan diri sendiri tapi untuk membuat senyum orang di sekitar kita. (Peyon Lakius)